08 September 2006

Kabar dari Seorang Kekasih

Seorang kekasihku di negeri antah berantah menulis:

malam turun dengan cepat di kota kami. tak tersisa banyak waktu untuk melakukan hal-hal lain selain ritual sehari-hari. sungguh teramat membosankan. kini aku mandul tak pernah lagi mampu mencipta sajak-sajak, hanya untaian-untaian kata yang berputar di kepala, namun tak lama, karena selalu saja dalam beberapa menit menguap bersama asap kalpot plus riuh suara klakson. langitku tak pernah biru, seolah negeri kelabu, tanpa keindahan fajar, siang yang menyengat, merah senja, bintang malam atau apapun! oh aku sangat merindukan pelangi. mungkinkah para peri warna tertidur atau tak mampu terbang melukis warna langit negeri kami dengan warna lain selain kelabu?

Demikianlah ia berkata dalam rasa kecemasan yang begitu sempurna. Mendengar itu, aku semakin lelap dalam sergapan mimpi yang semakin akut. Nguantuck ......

Bandung, 9 September 2006

No comments: