21 December 2006
Sajak Seuntai Hujan
Perpisahan
Aku memungut setiap kemungkinan,
tapi tidak untuk sebuah alasan,
karena setiap perjalanan akan memiliki tujuan,
dan kita telah tiba di ujung persimpangan,
tanpa sempat mengucap
salam perpisahan.
2006
Pengakuan
Kaulah satu-satunya perempuan
yang mampu membuatku terus menerus tersujud
dalam ketidakpedulian terhadap apapun,
terlebih cinta,
bila itu ada
2006
Pengakuan 2
Aku tak seceria musim panen.
Menyebar setiap senyum pada matahari.
Telah kuhitung butiran keresahan pada matamu, Ibu.
Tapi rasa terima kasihku terlanjur menetas.
Bersepakat untuk tak lagi berkeluh kesah pada apapun
Selain-Mu.
Bandung, November 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Bro... ternyata hujanpun mampu kamu hitung secara ber untai...hehehe
Post a Comment