November (1)
ada gugur rumput cahaya
di rambutmu musim telah mekar
tiga puluh jejak para petualang
hinjit menyusur petakan sawah
bukit yang berselimut
hujan telah berkarat
di sungai-sungai
kurayu kau pada ibu
memikul benih matahari
juga remah-remah laut
kala malam melumpur
ribuan cemas membajak matamu
telah kucerca kemarau
batu-batu menyimpan kebisuan
kitab suci terbakar di wajahmu
dan sunyi yang membusuk
Indramayu, 1 nov 07
November (2)
ada bulan tinggal
sepotong
aku kunyah
p e l a n - p e l a n
rasanya
tawar
dan basah
untuk mengusir
k e s a l
karena terlalu banyak
ku merinduimu, Ca n t ik
Indramayu, Nov 2007
31 October 2007
29 October 2007
Violet Oktober
suatu hari yang lengang. seorang perempuan menengadah. matahari masih juga belum ramah. guguran daun kering hanyut tersapu angin berembus. perempuan itu menatap kota. tak ditemukannya lagi kegembiraan yang meluap.
"aneh," gumamnya, "padahal baru lima hari silam aku terdampar di kota itu."
seorang tua tertatih melewatinya. beban di pundaknya bergelayut hampir menyentuh tanah. tapi tak ada yang hirau.
perempuan itu tak lagi menengadah dan menatap kota, namun masih juga ia ingat malam yang telah berlalu.
malam yang rikuh dan gaduh. tempat di mana ia menemukan remah-remah kecemasan. ia tak pernah kunjung mengerti. apakah kali ini ia harus pergi atau justru kembali.
Indramayu, 13 Oktober 2007
"aneh," gumamnya, "padahal baru lima hari silam aku terdampar di kota itu."
seorang tua tertatih melewatinya. beban di pundaknya bergelayut hampir menyentuh tanah. tapi tak ada yang hirau.
perempuan itu tak lagi menengadah dan menatap kota, namun masih juga ia ingat malam yang telah berlalu.
malam yang rikuh dan gaduh. tempat di mana ia menemukan remah-remah kecemasan. ia tak pernah kunjung mengerti. apakah kali ini ia harus pergi atau justru kembali.
Indramayu, 13 Oktober 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)